Kamis, 24 September 2009

Perang Salib

adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291; biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia.

Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisi-ekspedisi kecil yang terjadi selama Abad ke 16 di wilayah diluar Benua Eropa, biasanya terhadap kaum pagan dan kaum non-Kristiani untuk alasan campuran antara agama, ekonomi dan politik. Skema penomoran tradisional atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci selama Abad ke 11 sampai dengan Abad ke 13. “Perang Salib” lainnya yang tidak bernomor berlanjut hingga Abad ke 16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa berubah secara signifikan selama masa Renaissance.

Perang Salib pada hakikatnya bukan perang agama, melainkan perang merebut kekuasaan daerah. Hal ini dibuktikan bahwa tentara Salib dan tentara Muslim saling bertukar ilmu pengetahuan.

Perang Salib berpengaruh sangat luas terhadap aspek-aspek politik, ekonomi dan sosial, yang mana beberapa bahkan masih berpengaruh sampai masa kini. Karena konfilk internal antara kerajaan-kerajaanKristen dan kekuatan-kekuatan politik, beberapa ekspedisi Perang Salib (seperti Perang Salib Keempat) bergeser dari tujuan semulanya dan berakhir dengan dijarahnya kota-kota Kristen, termasuk ibukotaByzantium, Konstantinopel. Perang Salib Keenam adalah perang salib pertama yang bertolak tanpa restu resmi dari gereja Katolik, dan menjadi contoh preseden yang memperbolehkan penguasa lain untuk secara individu menyerukan perang salib dalam ekspedisi berikutnya ke Tanah Suci. Konflik internal antara kerajaan-kerajaan Muslim dan kekuatan-kekuatan politik pun mengakibatkan persekutuan antara satu faksi melawan faksi lainnya seperti persekutuan antara kekuatan Tentara Salib dengan Kesultanan Rum yang Muslim dalam Perang Salib Kelima.

Rabu, 23 September 2009

Persatuan yang Diimpikan & Perdamaian yang Adil

Dari kasus-kasus di atas, sudah dapat ditebak apa yang harus dilakukan oleh negara-negara muslim, dalam rangka menempatkan posisi mereka dalam tempat yang strategis dalam perdamaian dunia. Hadits yang penulis kutip di atas menunjuk pada bahaya laten dan menjelaskan akar penyakit yang diidap oleh umat. Ini merupakan masalah mendasar dan bukan sekedar masalah ekonomi ataupun materi. Persoalan ini merupakan biang penyakit dan sumber wabah yang sangat berbahaya. Dari penyakit wahn inilah melemahnya keimanan dan ukhuwwah. Menimbulkan saling ketidakpercayaan, pecahnya persatuan dan akhirnya lemahlah posisi tawar-menawar negara-negara muslim dalam memperjuangkan perdamaian yang adil. Perdamaian yang didengung-dengungkan saat ini oleh PBB maupun USA belumlah berdasarkan keadilan.

Tak ada kata lain, negara-negara muslim harus bersatu, mengenyahkan penyakitwahn dari dalam diri mereka. Dengan persatuan, kita bisa mengambil posisi yang strategis dalam perdamaian dunia yang berkeadilan.

Wallaahu a’alam

Negara Madinah dalam Pergaulan Global

diterapkan seadil-adilnya dimanapun adanya, itu sudah menjadi sebuah keharusan. Tentu setiap manusia yang mencintai kebenaran akan mencintai kedamaian. Apalagi bagi individu-individu muslim yang sejatinya adalah rahmat bagi seluruh alam. Pada masa silam, Islam mencontohkan kepada dunia tentang betapa beradabnya sebuah pemerintahan Islam saat berprilaku dalam pergaulan global. Ketika Romawi dan Persia sedang saling tikam, negara Madinah mengajak mereka kepada kebenaran yang sesungguhnya. Kepada suatu hal yang membawa perdamaian, dibawah naungan kesatuan penghambaan pada Allah.

Waktu kaum musyrikin Quraisy mencoba melanggar perjanjian Hudaibiyyah dan memprovokasi negara Madinah supaya mereka mengkhianati perjanjian, Rasulullah tetap dalam sikapnya memegang perjanjian tersebut sebagai kepala negara. Dan akhirnya, musyrikin sendirilah yang merobek-robek perjanjian tersebut. Baru kemudian Rasulullah bertindak karena perjanjian sudah tidak berlaku ketika ada salah satu pihak yang melanggar. Dan banyak lagi contoh-contoh yang diterapkan Islam, pada waktu itu.

Persekongkolan Konspirasi Internasional

Ahmad dan Abu Daud meriwayatkan dari Tsauban, bahwa Rasul s.a.w bersabda “Berbagai bangsa sebentar lagi akan menyerang kalian dari segala penjuru, bagaikan gerombolan rayap menyerang tempat makan mereka. Para sahabat bertanya: ‘Apakah hal itu karena kita pada waktu itu berjumlah sedikit?’ Rasulullah menjawab: ‘ tidak, bahkan kalian pada waktu itu banyak, tetapi kalian adalah buih, bagaikan buih air bah. Sesunguhnya Allah akan mencabut kewibawaan kalian dan pada waktu yang sama Allah menimpakan wahn pada hati kalian’. Para sahabat bertanya: ‘ Apakah wahn itu ya Rasulallah?’, bliau menjawab: ‘cinta dunia dan takut mati’.

Hadits ini menunjukkan pada fenomena persekongkolan internasional di mana berbagai bangsa menyerang kaum Muslim. Umat Islam waktu itu menjadi makanan yang mudah ditelan oleh siapa saja seperti terlihat dewasa ini. Barat dan Timur, golongan kanan dan kiri, ahli kitab dan atheis. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an: “ Mereka itu satu dengan yang lain saling membantu”. Serbuan tersebut bukan karena jumlah umat Islam yang kecil. Jumlah mereka banyak, bahkan pada hari ini telah mencapai lebih satu milyar. Tetapi jumlah tersebut tidak dapat mempertahankan diri sendiri dan tidak bermanfaat. Gambaran yang paling tepat mengenai keadaan mereka ialah bagaikan buih air bah, yaitu segala benda yang dibawa oleh arus banjir itu termasuk kayu, daun, ranting, sampah dan lain sebagainya dari barang-barang yang bersifat ringan, terapung, tidak dapat bersatu dan bergerak tanpa arah yang jelas. Keadaan itulah membuat umat yang berjumlah banyak ini tidak berwibawa dan tidak disegani.

Realitanya dapat ditemukan dengan mudah, contoh kasus Iran yang dikeroyok sendirian oleh dunia. Padahal pemerintahan mereka hanya menginginkanpengembangan nuklir sebagai sumber energi alternatif. Dan memang sudah terbukti kebenarannya. Senin(9/10, 2007), media massa memberitakan keberhasilan dan kesuksesan pengembangan nuklir pertama kalinya oleh Iran untuk masyarakatnya sebagai sumber energi. Dan teknologi itu aman. Akan tetapi Dewan Keamanan PBB yang mengaku mewakili sikap keamanan internasional secara keseluruhan, malah meneruskan resolusi sanksi untuk negara revolusioner tersebut. Bahkan negara Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas kaum muslimin ikut menandatangani resolusi itu. Harusnya kita bisa membuat sikap yang mandiri dalam kasus ini, secara obyektif dan berani. Apalagi negara Indonesia merupakan salah satu pendiri

Kasus lain adalah apa yang terjadi pada wilayah timur tengah, khususnya yang menimpa Palestina. Di tengah penjajahan Israel atas negeri mereka, mereka tetap berkonsolidasi untuk menentukan masa depan mereka sendiri, dengan melakukan pemilu parlemen yang sangat demokratis, bahkan paling demokratis dalam sejarah dunia demokrasi. Tetapi, hanya karena pemenangnya adalah HAMAS, dunia tidakmau mengakui secara resmi, PBB pun secara tersirat menolak mengakui keberadaan HAMAS sebagai pimpinan parlemen. Sekjen PBB enggan menemui Ismail Haniyya yang merupakan Perdana Menteri parlemen dari HAMAS, saat dia berkunjung ke Palestina. Keadaan ini menjadikan Ismail Haniyya dalam posisi dilematis. Ditambah dengan konflik internal dalam negeri Palestina akibat segolongan masyarakat yang termakan provokasi Israel yang didukung penuh oleh USA. Negara-negara muslim tidak berbuat banyak, bahkan negara-negara Arab sendiri terpecah, ada yang mendukung pemerintah hasil pemilu demokratis, agar konflik segera mereda, ada juga yang tidak mendukung HAMAS sebagai pimpinan pemerintahan Palestina, karena takut kepentingannya dengan USA terhalangi.

Apa yang dilakukan Raja Abdullah dari Jordania justru patut menjadi teladan, dia secara elegan dan berani datang sendiri ke kongres USA, menyampaikan pidatonya selama kurang lebih 20 menit. Dia mengajak warga USA yang diwakili oleh kongres nya aga menerima Palestina sebagaimana adanya, bahkan dia memanggil ‘kawan-kawanku’ pada seluruh anggota kongres dan warga USA.

Perdamaian

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Bagi para pengikut blog ini atau siapapun marilah kita menjaga perdamaian di dunia ondonesia ku ini karena telah marak nya peperangan yang telah terjadi di negara tercinta kita ini. Marilah kita jangan ragu atau takut untuk membela perdamaian untuk negeri tercinta kita ini saya selaku pembuat blog ini saya menyaran kan bagi para pengunjung blog ini atau pengikut blog ini untuk ikut membela perdamaian dunia sekian dari saya
Wa'alaikum sallam Wr . Wb.

Peace and Love

Peace and Love

Labels

Chat box

Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

About This Blog

Disini tempat untuk merenungi tentang apa yang telah diperbuat manusia du dunia ini dan kurang nya perhatian pada perdamaian

Clock Is The Peace Of War

Video kungfu

  © Blogger templates 'Neuronic' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP