Peace of war
Jumat, 25 Desember 2009
perlindungan Ibu kepada anaknya
oleh :Donni Yudha Prawira.S.Sos "Kasih Ibu kepada beta Tak terhingga sepanjang masa Hanya memberi tak harap kembali Bagai sang surya menyinari dunia" Coba bayangkan ketika kita dalam kandungan Ibu telah bersusah payah menjaga kondisi kita agar kelak dilahirkan dalam keadaan sehat dan normal. Memang secara normal sembilan bulan sepuluh hari, namun ada juga yang lebih cepat atau lebih lambat. Waktu mengandung tersebut tidaklah sedikit tetapi karena kesabaran seorang Ibu, semuanya dapat dilalui dengan baik. Ketika kita dilahirkan bukan berarti peran Ibu telah selesai sampai disitu saja, justru sebaliknya peran penting Ibu semakin besar dan berat. Tak hanya menyusui, merawat tetapi juga mendidik, agar kelak menjadi generasi yang memiliki kecerdasan, kesuksesan dan kesholehan. Ibu punya peran sangat strategis dalam menghantar putra-putrinya agar mencapai kematangan pemahaman mana yang baik dan buruk. Secara umum peran dan tanggungjawab Ibu dalam keluarga rumah tangganya adalah; Pertama, pendamping suami secara lahir dan batin, termasuk didalamnya pemenuhan kebutuhan bersama dari sisi seksual dan mental. Kedua, mitra komunikasi dari suaminya, anggota-anggota keluarga serta para tetangga/lingkungannya. Ketiga, Pelaksana teknis dalam penataan dan pelaksanaan kehidupan sehari-hari keluarga, pembimbing/pendidik bagi anak-anaknya. Keempat, pengontrol dan mengawasi kegiatan teknis dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pendidikan dan pergaulan anak-anaknya baik di dalam dan di luar rumah tangganya. Kelima, mengikuti berbagai kegiatan sosial dan keagamaan dalam komunitasnya sepanjang tidak mengganggu tugas pokoknya. Keenam, membantu suaminya menambah pendapatan keluarga jika memang diperlukan, sekurang-kurangnya dapat mengelola dan menjaga hasil pendapatan dari suami secara efektif dan efisien dan lainnya. Tugas Berat Seorang Ibu Betapa banyak dan beratnya tugas seorang Ibu, selain peran tersebut pasti masih ada peran lain yang dilakukan seorang Ibu. Kesuksesan rumah tangga dan anak tak akan pernah luput dari jeri payah seorang Ibu. Oleh karena itu tak ada salahnya bagi calon Ibu menyiapkan diri melalui belajar maupun baca buku sehingga nanti menjadi panutan, pijakan, tauladan dan pembimbing bagi generasinya. Banyak pakar menyepakati bahwa Ibu merupakan ruh dan sekaligus magnit yang mampu mewarnai generasi yang akan datang. Sering diungkapkan bahwa seorang Ibu merupakan guru pertama bagi anak terutama pada usia tujuh tahun. Karena pada usia tujuh tahun perkembangan otak sudah hampir mencapai kesempurnaan. Rahasia inilah yang harus menghantarkan para Ibu memanfaatkan peran penting saat anak usia tujuh tahun. Pada usia itulah pendidikan agama mulai ditanamkan ke putra-putri kita dengan baik dan benar. Peran Ibu yang terpenting adalah mendampingi kehidupan anak sehingga anak menuju ke konsep pokok pembelajaran untuk anak-anak di usia dini tersebut. Memang ketika bayi pun seorang Ibu telah memainkan perannya sebagai pendidik anaknya melalui bahasa Ibu. Tak sedikit pula seorang Ibu menyamakan antara kasih sayang dengan memanjakan. Karena itu tidaklah baik atas nama kasih sayang pada anak tetapi hasilnya adalah memanjakan si anak. Harus ada batasan dan sekaligus ketegasan bahwa kasih sayang itu bukan untuk memanjakannya. Kelemahan dari sebagian kaum Ibu saat ini adalah kehidupan hedonisme. Beberapa Ibu sudah tidak lagi mempedulikan akibat yang akan ditimbulkan oleh anak-anak dengan prilaku hedonisme para Ibu. Mencari kesenangan dengan menghambur-hamburkan uang untuk yang tidak bermanfaat. Seiring perkembangan zaman yang serba krisis ini, meningkatnya kebutuhan sehari-hari, biaya hidup yang cukup tinggi, PHK massal terjadi dimana-mana dan lainnya. Acapkali mendorong seorang Ibu mencari pekerjaan untuk membantu menopang kebutuhan keluarga. Apalagi kesetaraan gender kini tidak lagi menjadi rintangan. Lihat saja keterwakilan perempuan dalam partai politik mencapai 30 persen, makanya banyak Ibu atau kaum wanita yang mencalonkan diri sebagai Caleg, Bupati maupun Gubernur. Tak hanya itu di perusahaan bahkan pemerintahan pun karir perempuan mulai mendapat perhatian. Keberadaan ini merupakan kabar baik sekaligus tantangan dalam rumah tangga. Kasih Sayang Ibu Jikalau seorang Ibu terjun dalam dunia karir dan politik, sudah pasti tak akan fokus 100 persen dalam rumah tangga. Sebab mereka harus membagi waktu antara karir dan rumah tangga sehingga tak jarang peran seorang Ibu digantikan oleh baby sister atau pembantu. Padahal peran seorang Ibu kandung lebih diharapkan oleh setiap anaknya. Buat apa seorang anak diberikan banyak kemewahan seperti uang, mobil dan lainnya sementara kasih sayang Ibu hanya sedikit yang diperoleh. Coba lihat sebagian mereka yang berlimpah ruah harta banyak terjerumus ke pergaulan bebas, narkoba, atau lainnya. Kasih sayang Ibu sejati bukanlah dari banyaknya harta, uang maupun kemewahan yang diberikan kepada anaknya. Justru doa, rawatan, didikan, perhatian maupun bimbingan dari Ibu sehingga menghantarkan seorang anak menjadi anak yang sukses, beriman dan takwa, inilah kasih sayang yang sesungguhnya didambakan oleh seorang anak. Harus disadari banyak juga seorang Ibu yang sukses dalam karir dan rumah tangganya. Seorang Ibu rumah tangga haruslah dapat memfungsikan dirinyalaksana perhiasan yang melekat pada diri pemakainya. Istri haruslah menjadi penyejuk, penyedap, memberi pesona dan memberi semangat hidup bagi suami dan anak-anaknya. Seorang Ibu yang baik akan membesarkan anaknya dengan penuh kesabaran dan kegairahan hidup. Dalam Islam ketika Nabi Muhammad ditanya tentang siapa yang paling patut dihormati dan diperlakukan sebaik-baiknya, Nabi menjawab, "Ibumu." Jawaban ini diulang sampai tiga kali, sebelum Nabi menyebut, "Bapakmu." Anak itu amanah Allah. Bahkan surga itu ditelapak kaki Ibu. Maka janganlah durhaka atau melawan pada kedua orangtua mu selama yang diperintahkannya adalah kebaikan. Doa seorang Ibu sangat mujarab, jadi jangan sampai kita membuat kesalahan padanya yang akhirnya dengan rasa kesal dan terpaksa Ibu mendoakan yang buruk. Hindari Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terutama terhadap kaum Ibu yang sekarang lagi marak-maraknya, berdasarkan data "Komnas Perempuan Pelaporan Kasus KDRT Pasca Undang-Undang PKDRT terjadi peningkatan yaitu; Kekerasan Terhadap Istri (KTI) tahun 2004-2007 berjumlah 25.788 kasus dan kekerasan terhadap Pekerja Rumah Tangga (PRT) tahun 2004-2007 berjumlah 467 kasus" Ini yang terdata masih banyak yang tak terdata atau tidak dilaporkan. Tak seharusnya kekerasan ini terjadi apalagi terhadap kaum Ibu. Dengan adanya UU PKDRT setidaknya dapat mengurangi dan mencegah tindakan kekerasan terhadap kaum Ibu. Bagaimana pun peran Ibu dalam segala hal sangatlah penting dan sulit tergantikan. Di hari Ibu ini mari kita tetap menghormati, menyayangi, mendoakan, menghargainya serta membahagiakannya. Kasih anak sepanjang jalan, kasih Ibu sepanjang hayat. Apapun yang sudah kita buat belum apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang Ibu yang telah diberikan pada kita. Selamat hari Ibu semoga sehat dan bahagia selalu. ***
Kita menyadari betapa pentingnya peran seorang Ibu dalam kehidupan.
Diposting oleh The peace of war di Jumat, Desember 25, 2009
Sabtu, 19 Desember 2009
perang israel dan palestine
Seperti yang sudah aku prediksikan, khutbah Jumat hari ini (02/01) pasti dipenuhi dengan topik seputar Israel – Palestina. Sebuah topik yang sebenarnya tidak ingin aku dengar pada sebuah ibadah seperti sholat Jumat. Menutup tahun 2008 dan membuka lembaran baru di 2009 diwarnai tragedi perang berkelanjutan di Jalur Gaza. Israel telah melancarkan pemboman besar-besaran terhadap sasaran HAMAS di Jalur Gaza, sebagai pembalasan atas serangan roket terus-menerus dari daerah kantong kecil itu. Serangan itu telah menewaskan 400 orang lebih dan melukai lebih dari 2000 orang, yang menurut media sebagian besar korbannya adalah rakyat sipil.
Tujuan dari pemboman besar-besaran Israel di Jalur Gaza adalah untuk menggulingkan penguasanya, HAMAS, demikian kata Wakil PM Israel Haim Ramon, dalam komentar yang disiarkan televisi (Senin, 29/12). Haim Ramon telah lama mendesak dilancarkannya serangan besar guna mengakhiri kekuasaan kelompok Islam itu di Jalur Gaza, “Tujuan operasi ini adalah untuk menggulingkahn HAMAS. Kami akan menghentikan serangan dengan segera jika seseorang mengambil tangung-jawab pemerintah itu, siapa saja kecuali HAMAS. Apa yang militer akan lakukan pada saat ini adalah mencegah HAMAS menguasai wilayah itu.”
Perang yang saat ini dikobarkan Israel adalah perjuangan dan pergerakan Zionisme mereka, yaitu gerakan bangsa Yahudi kembali ke Zion, sebuah bukit tempat Kota Yerusalem berdiri. Perebutan tempat itu intensif muncul pada abad ke 19, dengan target berdirinya negara Yahudi di tanah yang saat itu dikuasai Ottoman, Khalifah Ustmaniah di Turki.
Setengah abad kemudian, berdirilah negara Israel, tepatnya pada 15 Mei 1948. Negara yang kontra dengan Israel dilawan dengan agresi militer. PBB mengeluarkan Resolusi 3379 pada 10 Desember 1975 yang menyatakan Zionisme melakukan diskriminasi rasial. Namun pada 16 Desember 1991 resolusi tersebut dicabut.
Perbandingan kekuatan militer Hamas dan Israel. (sumber: tempointeraktif.com)
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mendapat dukungan kuat Iran yang tidak mengakui Israel sebagai salah satu negara masyarakat internasional.
Tujuh ribu mahasiswa dari kota Isfahan di bagian tengah Iran, Senin (29/12), mendaftarkan diri untuk memerangi Israel. “Pada hari pertama pendaftaran untuk memerangi rejim Zionis dan membantu rakyat Palestina, 7.000 mahasiswa dari berbagai universitas di Isfahan telah menyampaikan kesediaan,” kata Mohammad Zarifi, anggota Perhimpunan Mahasiswa Islam Iran.
Pendaftaran itu dilakukan sehari setelah pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa yang menyatakan siapa saja yang meninggal dalam perang melawan Israel dan membela Jalur Gaza akan menjadi syahid.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mendesak agar seluruh negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam untuk mengirimkan tentaranya ke Palestina guna melawan serdadu Israel yang menyerang dan membunuh ratusan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.Front Pembela Islam (FPI) juga telah membuka pendaftaran untuk berangkat perang ke Palestina, dengan tiket one-way.
Selain mengirim tentaranya, HTI juga mendesak kepada berbagai negara Muslim untuk bersatu dan menegakkan sendi-sendi kekhalifahan yang dapat menaungi seluruh umat muslim di dunia.
Sudah bisa ditebak, demo anti Israel -yang juga membawa nama Amerika dan sekutunya- merebak di mana-mana, tidak hanya di negara yang mayoritas muslim, tetapi juga di Amerika dan Uni Eropa. Di Indonesia, isu yang diangkat adalah seputar Islam, kapitalisme, dan penegakan Khilafah.
Sejarah manusia memang selalu diwarnai aksi saling bunuh antar sesama, perang, dan kehancuran, dengan cara dan alasan apapun untuk membenarkannya, termasuk agama.
Aku pribadi tidak yakin semua orang Palestina tidak ingin hidup damai tanpa ada saling serang dengan Israel. Demikian pula orang Israel, tidak selamanya mau hidup di bawah bayang-bayang sasaran roket dan bom bunuh diri pejuang Hamas. Tetapi, karena isu agama pada perang ini sudah terlanjur merekat kuat, entah sampai kapan militer Israel menggempur daerah yang mereka anggap sebagai basis Hamas, sementara pejuang Hamas dengan roket dan intifada-nya terus menghantui Israel.
Bahkan, mungkin, apabila di dunia ini tidak ada agama, atau di alam sesudah kematian nanti tidak ada akhirat (surga dan neraka), kita (manusia) masih tetap akan saling bunuh antar sesama, demi sebuah kekuasaan yang tidak pernah ada batasnya.
Diposting oleh The peace of war di Sabtu, Desember 19, 2009
Rabu, 16 Desember 2009
UN dibatalkan I'm not Belive
Diposting oleh The peace of war di Rabu, Desember 16, 2009